“sesungguhnya dunia itu manis nan menawam, dan sesungguhnya Allah memberikan pengusaannya kepada kamu sekalian, kemudian Dia melihat apa yang kamu kerjakan. Maka berhati-hatilah kamu terhadap(godaan) dunia dan wanita, karena sesungguhnya sumber bencana Bani israil adalah wanita” (H.R Muslim)
Mencuci mata sudah menjadi kebiasaan dan budaya banyak orang terutama di kalangan anak muda. Nongkrong di pinggir jalan untuk mencuci mata menikmati pemandangan alam yang indah dan penuh pesona sudah menjadi adat sebagian orang. Namun yang menjadi pertanyaan adalah alam apakah yang semakin indahnya sehingga menjadikan para pemuda begitu banyak yang tertarik dan terkadang merasa nongkrong hingga berjam-jam?Ternyata alam tersebut adalah wajah manis para wanita. Apalagi sampai terlontar dari sebagian mereka pemahaman bahwa memandang wajah manis para wanita merupakan ibadah yang dalih. “Saya tidaklah memandang wajah wanta karena sesuatu(hawa nafsu), namun jika saya melihat mereka saya berkata, Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik
Ini jelas merupakan racun syaitan yang telah merasuk dalam jiwa-jia sebagaian kaum muslimin. Pada hakekatnya istilah yang mereka gunakan (cuci mata) merupakan istilah yang telah dihembuskan syaitan pada mereka. Istilah yang benar adalah mengotori mata.
Kebiasaan yang sudah merebak di dunia ini memang sulit untuk ditinggalkan. Bukan Cuma orang awam saja yang sulit meninggalkannya bahkan betapa banyak ahli ibadah yang terjerumus ke dalam praktek mengotori mata ini. Masalahnya alam yang menjadi fokus pandangan sangatlah indah dan dorongan dari dalam jiwa untuk menikmati pesona alam itu pun besar.
Fadhilah Menjaga Pandangan
Menjaga pandangan mata dari memandang hal-hal yang diharamkan oleh Allah merupakan ahlak yang mulia, bahkan Rasullullah SAW menjamin masuk surga bagi orang-orang yang salah satu dari sifat mereka adalah menjaga pandangan. Abu Umamah berkata” Saya mendengar Rasullulah SAW bersabda:”Berlah jaminan padaku enam perkara, maka aku jamin bagi kalian surga. Jika salah seorang kalian berkata maka janganlah berdusta, dan jika diberi amanah janganlah berkhianat, dan jika dia berjanji janganlah menyelisihinya, dan tunduklah pandangan kalian, segahlah tangan-tangan kalian, dan jagalah kemaluan kalian”
Menjaga pandangan dari hal-hal yang dilarang memang perkara yang sangat sulit di zaman sekarang. Hal-hal yang diharamkan untuk dipandang hampir ada disetiap tempat, di pasar, di rumah sakit, di pesawat, bahkan ditempat-tempat ibadah. Majalah-majalah, koran-koran, televisi,gedung-gedung bioskop penuh dengan gambar-gambar senonoh dan porno alias para wanita yang berpenampilan vulgar.
Bagaimana para lelaki yang tidak terjebak dengan para wanita yang aslinya merupakan keindahan kemudian bertambah keindahnnya tatkala para wanita tersebut menghiasi diri mereka dengan alat-alat kecantikan, dan lebih bertambah lagi keindahannya jika yang menghiasi adalah syaitan yang memang ahli dalam menghiasi para wanita. Rasullulah SAW berkata : “wanita adalah aurat, jika ia keluar maka syaitan memandangnya”
Dari Ibnu Abbas R.A “Rasulullah SAW pernah membncongi Al-Fadl lalu datang seorang wanita dari khotsam .Al-Fadl memandang wanita tersebut dalam riwayat lain, kecantikan wanita tersebut menjadikan Al-Fadl kagum dan wanita itu juga memandang kepada Al-Fadl , maka Nabipun memalingkan wajah Al-Fadl kearah lain sehingga ia tidak memandang wajah wanita tersebut”.
Diantara penyebab terjangkitnya banyak orang dengan penyakit ini, bahkan menimpa para penuntut ilmu, karena sebagian mereka telah dibisiki syaitan bahwasanya memandang wanita tidaklah mengapa jika tidak diiringi syahwat. Atau ada yang sudah mengetahui bahwasanya hal ini adalah dosa namun masih juga menyepelekannya. Yang perlu digaris bawahi adalah banyak sekali orang yang terjangkit penyakit ini dan mereka terus dan sering melakukanya dengan tanpa merasa berdosa sedikitpun, atau minimalnya mereka tetap meremehkan hal ini, padahal ada sebuah kaedah penting yang telah kita ketahui bersama yaitu tidak lagi disebut dosa kecil jika perbuatan maksiat itu dilakukan terus menerus.
Bahayanya Jika Tidak Menjaga Pandangan Mata
Penamaan zina pada pandangan mata terhadap hal-hal yang haram merupakan dalil yang sangat jelas atas haramnya hal tersebut dan merupakan peringatan keras akan bahayanya, dan hadist-hadist yang semakna hal ini amatlah banyak dan menguatkan . Oleh karena itu musuh-musuh islam bahkan musuh-musuh Allah dan Rasulnya dari golongan yahudi,nasrani , orang-orang musyrik , dan komunis serta menyerupai mereka dan merupaka antek mereka, mereka semua sangat ingin menimpakan bencana ini kepada umat muslimin dengan memanfaatkan para wanita. Mereka mengajak kepada ikhtilath (mencampur baur) antara laki-laki dan wanita dan menyeru kepada moral yang rusak. Mereka mempropagandakan hal itu dengan lisan-lisan mereka, dengan tlisan-tulisan mereka, serta dengan tanduk-tanduk mereka. Kita berlindung kepada Allah karena mereka mengetahui fitnah terbesar yang menjadikan seseorang melupakan Rabnya dan melupakan agamanya adalah karena wanita.
Tidak ada yang lebih dari para wanita dalam hal melalaikan akal seorang laki-laki yang tegas, lalu bagaimana dengan pria lemah tidak memiliki ketegasan , tidak memiliki semangat, tidak memiliki agama dan kejantanan? Tentunya lebih parah lagi. Namun seorang pria yang tegas dibuat teler oleh para wanita kita untuk diselamatkan oleh Allah dan inilah kenyataan yang terjadi .oleh karena itu setelah Allah SWT memerintah kaum mukminin untuk menundukan pandangan Allah berkata “ Dan bertobatlah kalian sekalian kepada Allah wahai orang-orang yang beriman semoga kalian beruntung”
Maka wajib atas kita untuk saling menasehati untuk saling bertaubat dan hendaknya saling memerhatikan. Antara satu dengan yang lainnya apakah diantara kita sudah bertaubat ataukah senantiasa tenggelam dalam dosa-dosanya, karena Allah memerintahkan bertaubat kepada kita semua.Perintah Allah secara khusus untuk bertaubat dan menjaga pandangan mata menunjukan bahwa hal ini bukanlah perkara sepele. Pandangan matamrupakan awal dari berbagai macam malapetaka. Barangsiapa yang semakin banyak memandang kecantikan seorang wanita yang bkan mahramnya maka semakin dalam kecintaanya kepadanya hingga akhirnya akan mengantarkanyya kepada jurang kebinasaanya.
Ibnu Abbas menafsirkan suatu ayat yang artinya(Dia mengetahui pandangan mata yang berkhianat).”Seorang pria berada bersama sekelompok orang. Kemudian lewatlah seorang wanita maka pria tersebut menampakan kepada orang-orang yang bersamanya bahwa ia menundukan pandanganya, namun jika ia melihat mereka lalai darinya maka diapun memandang kepada wanita tersebut, dan jika dia takut ketahuan maka dia pun menundukan pandanganya. Dan Allah mengetahui isi hatinya bahwa ia ingin melihat aurat wanita tersebut.”
Dari Abdullah bin Abi Hudzail berkata “ Abdullah bin Ma’sud masuk dalam sebuah rumah mengunjungi seseorang yang sakit, beliau bersama beberapa orang .Dan dalam rumah tersebut terdapat seorang wanitamaka salah seorang dari mereka orang-orang yang bersamanya memandang kepada wanita tersebut , maka Abdullah berkata kepadanya “ Jika matamu buta tentu lebih baik bagimu.”
Jangankan memandang paras ayu sang wanita, bahkan memandang dari belakang saja, atau bahkan hanya memandang roknya saja bisa menimbulkan fitnah. Akan datang syaitan dari mulai menghiasi sekaligus mengotori benak laki-laki yang memandangnya dengan apa yang ada dibalik rok tersebut. Jelaslah pandangan itu menimbulkan syahwat. Berkata Al-Ala bin Ziyad, “Janganlah engkau mengikuti pandanganmu pada pakaian seorang wanita. Sesungguhnya pandangan menimbulkan syahwat dalam hati.”
Demikianlah takutnya para salaf akan bahayanya mengumbar pandangan, dan perkataan mereka ini bukanlah suatu hal yang berlebihan, bahkan bahay itu pun bisa kita rasakan . Namun yang sangat menyedihkan masih ada diatara kita yang merasa dirinya aman dari fitnah walaupun mengumbar pandangan. Hal ini tidaklah lain kecuali karena dia telah terbiasa melakukan kemaksiatan, terbiasa mengumbar pandanganya, sehingga kemaksiatan terseut terasa ringan di matanya. Dan ini merupakan cir-ciri orang munafik.
Kiat-kiat penting dalam menjaga pandangan
1. Selalu mengingat bahwsanya Allah selalu mengawasi perbuatanmu, dan hendaknya engkau malu kepada Allah tatkala bermaksiat kepadanya dengan mengumbar pandanganmu. Dimana saja engkau berada Allah pasti mengawasimu.
2. Ingatlah bahwa nanti matamu akan menjadi saksi atas perbuatanmu dihari kiamat. Janganlah engkau jadikan matamu sebagai saksi bahwa engkau telah memandang hal yang haram , namun jadikanlah dia sebagai saksi bahwasanya engkau menundukan pandanganmu karena Allah.
3. Ingatlah bahwa selalu ada malaikat yang selalu mengawasimu dan mencatat seluruh perbuatanmu . jangan sampai malaikat mencatat bahwa engkau telah memandang wanitayang tidak halal bagimu. Malulah engaku kepada malaikta tersebut, dan ingatlah bahwa bumi yang engkau oijak tatkala engkau mengumbar pandanganmu juga akan menjadi saksi atas perbuatanmu
4. Ingatlah akan buah dan faedah-faedah dari menajga pandangan. Berkata mujahid “menundukan pandangan dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT akan menimbulkan kecinataan kepada Allah SWT”. Yakinlah engakau menahan pandanganmu maka Allah akan menambah cahaya imanmu , dan enkau akan semakin bisa merasakan kenikmatan beribadah kepada Allah. Shalatmu akan bisa lebih khsusuk.
Sumber: Buletin jumat MARKAZ ISLAM BOGOR Edisi 343/1 Rabiulawal 1432 H/4 januari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar